Hashgraph adalah teknologi buku besar terdistribusi yang dikembangkan pada tahun 2016 oleh Leemon Baird, Co-founder dan CTO dari Swirlds Corporation. Menurut penjelasan salah satu pengguna Reddit, Hashgraph merupakan mekanisme konsensus superior atau struktur data alternatif dari Blockchain. Bisa juga disebut sebagai platform desentralisasi tanpa server. Oleh karena itu, prinsip desentralisasi adalah satu hal yang menyatukan Blockchain dan platform baru. Jika Anda sudah paham teknologi Blockchain, Anda pasti paham mengenai penggunaan konsensus untuk mencatat transaksi. Hashgraph menggunakan pendekatan yang sedikit berbeda dari konsensus, karena lebih mengimplementasikan protokol gossip yang bekerja dengan cara berikut:
Seluruh proses yang terjadi di jaringan ini tidak memakan banyak waktu. Hal ini karena ukuran gossip hanya sekitar satu atau dua bit, sehingga kecepatan pemrosesan transaksi bisa berjalan sangat singkat, sekitar 250,000 TPS (Transaction Per Second). Sebagai perbandingan, Bitcoin melakukan 5 transaksi per detik, tergantung pada bandwidth. Sementara itu, Ethereum memungkinkan sekitar 15 transaksi per detik.
Leemon Baird menggunakan toleransi kesalahan Bizantium, yang berarti transaksi menjadi valid ketika lebih dari 2/3 node menyadari transaksi. Namun, Hashgraph hanya digunakan dalam pengaturan pribadi yang diizinkan. Jika siapa saja dapat bergabung dengan Bitcoin, Ethereum, dan Blockchain publik utama lainnya sebagai simpul, maka pada Hashgraph, setiap node harus telah disetujui oleh administrator jaringan.
Selain itu, tidak seperti jumlah node Blockchain pada waktu tertentu, jumlah node pada Hashgraph pasti diketahui oleh jaringan. Oleh karena itu, setiap identitas node diketahui dan dapat dipercaya. Inilah sebabnya mengapa Hashgraph dapat beroperasi begitu cepat. Para kritikus mencatat bahwa kecepatan algoritma Hashgraph dan protokol Blockchain tidak bisa dibandingkan, karena banyak dari node Blockchain didirikan tanpa izin dan bersifat umum.
Algoritma Hashgraph beroperasi melalui dua teknik:
Teknik pertama digunakan untuk berbagi informasi dan disebut sebagai gossip about Gossip. Untuk memahami cara kerjanya, bayangkan lima anggota: A, B, C, D, dan E. Setiap anggota memulai dengan transaksi yang menghasilkan sebuah event. Kemudian, setiap anggota memanggil anggota lain yang dipilih secara acak dan keduanya berbagi riwayat transaksi mereka.
Misalnya, D memanggil B dan membagikan riwayat transaksi D dengan B. Jenis panggilan ini terjadi berulang kali, dengan setiap anggota secara acak memanggil anggota lain dan membagikan riwayat transaksinya. Jadi, B sekarang secara acak memilih anggota lain (katakanlah C), dan membagikan riwayat transaksinya, yang termasuk riwayat transaksi D. Secara bersamaan, E mungkin telah memanggil A, dan seterusnya. Setiap panggilan menghasilkan suatu event, dan setiap event memegang hash dari semua blok sebelumnya.
Grafik event ini terlihat seperti pohon, yang mana titik-titik komunikasi antara node terjadi secara acak untuk menghasilkan konsensus terbuka:

Teknik kedua dari Hashgraph adalah Virtual Voting, dan tujuannya adalah untuk mencapai konsensus pada urutan transaksi. Begini cara kerjanya:
Setelah menyadari potensi Hashgraph, banyak pengguna internet mulai bertanya-tanya apakah Hashgraph memiliki produk berupa mata uang kripto seperti di jaringan Blockchain. Faktanya, bahwa Leemon Baird belum memperkenalkan koin dari Hasgraph dan ia tetap menjadi pemilik sah satu-satunya dari sistem teknologi ini. Namun demikian, timnya sedang mengerjakan jaringan Hedera Hashgraph yang akan memperkenalkan tokennya sendiri.
Hashgraph adalah algoritma yang dipatenkan dan menjanjikan manfaat dari Blockchain (desentralisasi, distribusi, dan keamanan melalui penggunaan hashing), tanpa kekurangan kecepatan transaksi yang rendah. Secara keseluruhan, ada beberapa perbedaan utama antara teknologi Blockchain dan Hashgraph:

Blockchain:
Hashgraph:
Sebagai teknologi revolusioner dalam beberapa aspek, Hashgraph adalah protokol konsensus yang efisien dan dapat membantu para pengguna untuk menikmati keamanan dan kecepatan pemrosesan transaksi. Tetapi bila kita berbicara mengenai penggunaan publik, ada kemungkinan bahwa Hashgraph akan menghadapi masalah yang sama dengan berbagai jaringan Blockchain publik yang ada saat ini.
Masih ada berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi. Apabila Hashgraph mampu membuat jaringan teknologi terdesentralisasi yang stabil, maka teknolohi ini mungkin akan menjadi pilihan yang lebih baik daripada Blockchain